Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Idul Adha Beserta Niat, Bacaan dan Sunna-sunnahnya

Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Idul Adha Beserta Niat, Bacaan dan Sunna-sunnahnya
gambar: Ilustrasi Tata Cara Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha merupakan salah satu syiar Islam yang agung, dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah. Hukumnya adalah sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan. Pelaksanaannya memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan sholat fardhu maupun sholat sunnah lainnya. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan Sholat Idul Adha dengan benar.

Memahami Dasar Sholat Idul Adha: Hukum dan Keutamaan

Sholat Idul Adha adalah sholat sunnah dua rakaat yang memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Dilaksanakan secara berjamaah, sholat ini menjadi momen penting untuk merayakan hari raya kurban dan mempererat tali silaturahmi.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Adha Langkah Demi Langkah

Berikut adalah urutan lengkap pelaksanaan Sholat Idul Adha:

1. Mengawali dengan Niat yang Tulus (Ikhlas)

Niat adalah pondasi setiap ibadah, membedakan satu amalan dengan amalan lainnya, serta menentukan tujuannya semata-mata karena Allah SWT. Niat Sholat Idul Adha diucapkan dalam hati bersamaan dengan Takbiratul Ihram, namun melafazkannya sebelum takbir juga diperbolehkan untuk memantapkan hati.

  • Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum:

    أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatan li 'Īdil Adhā rak'ataini ma'mūman lillāhi ta'ālā.

    Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum tunai karena Allah Ta'ala."

  • Niat Sholat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam:

    أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatan li 'Īdil Adhā rak'ataini imāman lillāhi ta'ālā.

    Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam tunai karena Allah Ta'ala."

2. Mengangkat Takbiratul Ihram

Setelah niat terpasang di hati, sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram, yaitu mengucapkan:

اللَّهُ أَكْبَرُ

Allāhu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar."

Disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu saat mengucapkan takbir ini.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah Takbiratul Ihram dan meletakkan tangan bersedekap, disunnahkan membaca doa iftitah. Terdapat beberapa pilihan doa iftitah yang ma'tsur (bersumber dari Nabi SAW), di antaranya:

  • Doa Iftitah Versi Riwayat Abu Hurairah RA (Muttafaq 'alaih):

    اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.

    Allāhumma bā'id bainī wa baina khathāyāya kamā bā'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allāhumma naqqinī minal khathāyā kamā yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allāhummaghsil khathāyāya bil mā'i wats tsalji wal barad.

    Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

  • Doa Iftitah Versi Riwayat Ali bin Abi Thalib RA:

    اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

    Allāhu Akbaru kabīran walhamdulillāhi katsīran wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī fatharas samāwāti wal ardha hanīfan musliman wa mā ana minal musyrikīn. Inna shalātī wa nusukī wa mahyāya wa mamātī lillāhi rabbil 'ālamīn. Lā syarīka lahū wa bidzālika umirtu wa ana minal muslimīn.

    Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

4. Takbir Tambahan (7 Kali di Rakaat Pertama, 5 Kali di Rakaat Kedua)

Ini adalah ciri khas Sholat Id. Penting untuk menghitung jumlah takbir dengan benar.

  • Pada Rakaat Pertama: Setelah membaca doa iftitah, lakukan takbir tambahan sebanyak tujuh (7) kali, tidak termasuk Takbiratul Ihram. Di setiap jeda antara takbir-takbir ini, disunnahkan membaca zikir:

    سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

    Subhānallāh, walhamdulillāh, wa lā ilāha illallāh, wallāhu akbar.

    Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

  • Pada Rakaat Kedua: Setelah bangkit dari sujud untuk rakaat kedua (takbir intiqal/perpindahan), lakukan takbir tambahan sebanyak lima (5) kali, sebelum membaca Al-Fatihah. Di antara takbir-takbir ini juga disunnahkan membaca zikir yang sama seperti di rakaat pertama.

5. Membaca Surah Al-Fatihah

Setelah takbir tambahan terakhir di setiap rakaat, bacalah Surah Al-Fatihah. Ini merupakan rukun sholat yang wajib dibaca.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (٧)

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. (1) Alḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. (2) Ar-raḥmānir-raḥīm. (3) Māliki yaumid-dīn. (4) Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. (5) Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. (6) Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn. (7)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (2) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (3) Yang menguasai hari pembalasan. (4) Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus, (6) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (7)"

6. Membaca Surah Pilihan dari Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surah atau beberapa ayat Al-Qur'an. Rasulullah SAW biasa membaca:

  • Rakaat Pertama: Surah Qāf (Surah ke-50).
  • Rakaat Kedua: Surah Al-Qamar (Surah ke-54).

Ini berdasarkan hadits riwayat Ubaidillah bin Abdullah, ketika Umar bin Khattab RA bertanya kepada Abu Waqid al-Laitsi tentang surah yang dibaca Nabi SAW saat Sholat Idul Adha dan Idul Fitri (HR Bukhari dan Muslim).

Alternatif lain yang juga dicontohkan adalah:

  • Rakaat Pertama: Surah Al-A'lā (Surah ke-87).
  • Rakaat Kedua: Surah Al-Ghāsyiyah (Surah ke-88).

7. Melanjutkan Rukun Sholat Seperti Biasa

Setelah membaca surah, lanjutkan gerakan sholat seperti biasa:

  • Rukuk dengan tuma'ninah.
  • I'tidal (bangkit dari rukuk) dengan tuma'ninah.
  • Sujud pertama dengan tuma'ninah.
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
  • Sujud kedua dengan tuma'ninah.

Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, lakukan duduk tasyahud akhir, membaca shalawat Ibrahimiyah, doa sebelum salam, dan diakhiri dengan salam.

8. Mendengarkan Khutbah Idul Adha

Setelah selesai sholat dua rakaat, imam akan menyampaikan khutbah Idul Adha. Khutbah ini terdiri dari dua bagian, dipisahkan dengan duduk sejenak oleh khatib. Mendengarkan khutbah Idul Adha hukumnya sunnah. Isi khutbah biasanya berupa nasihat, pujian kepada Allah, shalawat Nabi, serta anjuran untuk berkurban dan meningkatkan ketakwaan.

Sunnah-Sunnah Penting Terkait Sholat Idul Adha

Untuk menyempurnakan ibadah Sholat Idul Adha, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan:

  • Mandi Besar (Ghusl): Dianjurkan mandi sebelum berangkat sholat Id, sebagaimana dilakukan untuk sholat Jumat.
  • Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian: Sunnah untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki (tidak harus baru) dan memakai wewangian (bagi laki-laki).
  • Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha: Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum sholat, pada Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan hingga selesai sholat dan lebih utama jika makan dari daging kurban sendiri jika memungkinkan. Sebagaimana diriwayatkan dari Buraidah RA: "Nabi Muhammad SAW tidak berangkat pada waktu Idul Fitri sebelum makan dulu, dan tidak makan pada waktu Idul Adha sebelum pulang (dan menyembelih kurbannya)." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).
  • Bertakbir Sejak Keluar Rumah: Mengumandangkan takbir ("Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, lā ilāha illallāhu wallāhu Akbar, Allāhu Akbar wa lillāhil hamd") sejak keluar dari rumah menuju tempat sholat hingga imam memulai sholat.
  • Melaksanakan Sholat di Tanah Lapang (Musala): Diutamakan sholat Id dilaksanakan di tanah lapang atau area terbuka, kecuali ada halangan seperti hujan deras, atau jika berada di Mekkah (Masjidil Haram) atau Madinah (Masjid Nabawi) atau Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa), maka lebih utama di masjid-masjid tersebut. Ini sebagaimana pandangan Imam al-Ghazali.
  • Mengambil Jalan yang Berbeda Saat Pergi dan Pulang: Disunnahkan untuk melalui rute yang berbeda saat berangkat ke tempat sholat dan saat kembali ke rumah. Tujuannya antara lain untuk memperbanyak saksi, menampakkan syiar Islam, dan menyapa lebih banyak orang.
  • Saling Mengucapkan Selamat: Seperti "Taqabbalallāhu minnā wa minkum" (Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).

Kesimpulan: Meraih Berkah Idul Adha dengan Sholat yang Sempurna

Dengan memahami dan mengamalkan tata cara serta sunnah-sunnah Sholat Idul Adha, semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan kita dapat meraih keberkahan di hari yang mulia ini. Pastikan setiap langkah dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال