Ibadah-ibadah sunnah merupakan salah satu pintu kebaikan yang agung, sebagai sarana untuk berlomba-lomba menuju ketaatan dan nikmat yang besar. Dengan ibadah ibadah sunnah ini Allah memulikan hamba hambannya untuk lebih dekat kepada-Nya dan memperoleh rahmat dan ridha-Nya, serta menyucikan hati mereka.
Sebuah hadist qudsi dari Abu Hurairah r.a ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “ Allah azza wa jalla berfirman,’Siapa saja yang memusihi wali-Ku, maka aku mengumandangkan perang padannya. Apabila hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Kucintai dari pada yang telah aku wajibkan padannya, dan senantiasa ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah maka Aku akan mencintainnya, dan bila aku telah mencintainnya, maka aku akan menjadi pendengarannya, dan penglihatannya yang dengannya ia melihat, dan tangan nya yang dengannya ia berbuat, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, akan kuberi. Jika ia berlindung kepada-Ku, akan Kulindungi.”(HR Bukhari)
Pada pembahasan sebelumnya telah diebutkan mengenai sebagian ibadah snnah yang terkait dengan ibadah-ibadah wajib, seperti ibadah shalat sunnah, sedekah, dan puasa sunnah, serta pengaruhnnya yang besar bagi penycian jiwa. Karena itu, pada pembahasan kali ini kami akan membatasinnya hanya pada empat ibadah sunnah saja, yang menjadi penompang utama prosesi Penyucian Jiwa dan merupakan sarana yang tertinggi, yaitu membaca Al-Quran, zikir, doa, dan shalat malam.
Jika seorang hamba ingin mendekatkan diri kepada Tuhannya dan ngin memperbaiki keimanannya, maka hendaknnya ia melaksanakan ibadah- ibadah sunnah itu. Ia mesti brjihad melawan hawa nafsu dan bisikan bisikan syaitan. Bila ia mampu melakukan itu, maka derajat jiwannya akan meningkat hingga mampu merasakan manisnnya iman.dan kelak akan watak dan bakat baginnya.Dengannya ia akan merasakan kelembutan hati dan rileks. Ia pun akan merasa tidak tenang bila tidak melakukannya.
Terdapat banyak dalil dan sunah mengenai besarnnya keutamaan ibadah-ibadah sunnah ini, serta kedudukannya yang tinggi yang akan didapat oleh pelakunnya. Untuk itu Allah memberinnya anugerah berupa pahala yang berlipat ganda dan peningkatan derajat. Dan dengan melakukan ibadah ibadah sunnah ini Allah akan memberikan baginya pahala yang besar atas amalan yang dilakukan.
1. Keutamaan Membaca al-Quran
Allah swt, Telah berfirman,
{إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30) }
" Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(QS.Faathir 29-30)
Rasulullah saw bersabda, “ Siapa saja yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginnya satu pahala. Satu pahala berlipat sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif’ lam mim’ satu huruf, tetapi alif satu huruf. Lam satu huruf, dan mim satu huruf.”(HR at-Tirmidzi)
2. Keutamaan Zikir dan Ajakan untuk Berzikir.
Firman Allah Ta’ala:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al-Baqarah: 152)
Di ayat lain Allah juga berfirman,
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًاَِ
" laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.( al-Ahzaab: 35)
Sedang Rasulullah saw bersabda.
“ Dua kata yang ringan di lidah dan berat di timbangan, serta dicintai oleh ar-Rahman, yaitu subhanallahi wa bihamdih Subhanaallahil-azhiin.”) (HR-Bukhori dan Muslim, dari Abu Hurairah)
3. Keutamaan Doa dan Kedudukannya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(al-Baqarah:186)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
“. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (al-Mu’min:60)
Dari Ubadah bin ash-Shamit r.a telah bersabda Rasulullah saw
“ jika ada seorang muslim di bumi berdoa kepada Allah, pasti Allah akan menjawab doannya atau menyingkirkan darinnya keburukan yang seimbang dengan doannya, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa dan memutuskan hubungan silaturahim. “ kemudian seorang sahabat berkata, kalau begitu, kami akan memperbanyak doa.” Beliau menjawab “Ya lebih banyak lagi.”(HR at-Tirmidzi)
Lebih banyak disini maksudnya adalah lebih banyak memberi kebaikan dari pada yang diminta, sedang dalam riwayat al-Hakim disebutkan, “.....atau menyimpankan baginnya pahala yang sama dengan doannya.”
4. Keutamaan Bangun untuk Shalat Malam dan Pujian bagi yang melaksanakannya
Allah Ta’ala berfirman,
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
“ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap...” (as-Sajdah: 16)
Dari Abu Hurairah r.a ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
“ Sholat yang paling utama setelah yang wajib adalah sholat malam.” (HR.Muslim)
Rasulullah saw juga telah menjelaskan pentingnya bangun malam untuk menyempurnakan kepribadian seorang muslim mencapai derajat kedekatan kepada tuhannya. Hal itu terlihat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, di saat Rasulullah saw sedang membimbing Abdullah bin Umar ra, lalu beliau bersabda, “ sebaik baik pria adalah Abdulah, jika ia sholat malam.” Lalu berkata Salim bin Abdullah, “setelah itu, Abdulah hanya tidur sedikit sekali di malam hari.”
0 Komentar