Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Memahami Bulan Safar: Antara Mitos dan Fakta

    Pendahuluan

    Bulan Safar merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang seringkali dikaitkan dengan berbagai pandangan dan keyakinan. Beberapa masyarakat memiliki pandangan tertentu tentang bulan ini, namun demikian, sebagai seorang muslim, kita perlu memahami secara benar tentang keistimewaan dan amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Safar.Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah, setelah bulan Muharram.

    Ilustrasi bulan shafar


    1. Pengertian Bulan Shafar

    Kata "Safar" sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya meninggalkan rumah mereka pada bulan ini, sehingga pemukiman menjadi sepi. 

    Kata Safar memiliki arti “sepi” atau “sunyi” sesuai keadaan masyarakat Arab pada zaman dahulu yang selalu sepi pada bulan Safar. Sepi dalam arti senyapnya rumah-rumah mereka karena orang-orang keluar meninggalkan rumah untuk perang dan bepergian. 

     Imam Ibnu Katsir (wafat 774 H) menjelaskan: 

     صَفَرْ: سُمِيَ بِذَلِكَ لِخُلُوِّ بُيُوْتِهِمْ مِنْهُمْ، حِيْنَ يَخْرُجُوْنَ لِلْقِتَالِ وَالْأَسْفَارِ 

    Artinya, Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian (Tafsîrubnu Katsîr, [Dârut Thayyibah, 1999], juz IV, halaman 146). 

    Bulan Safar, yang berarti "sepi", menggambarkan suasana hampa dipemukiman Arab pada masa lampau. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang hengkang untuk berperang atau berdagang.

    Penamaan bulan Shafar dilatarbelakangi oleh fenomena sosial di masa lalu, di mana masyarakat Arab kerap meninggalkan tempat tinggal mereka pada bulan tersebut. Kondisi ini menyebabkan pemukiman menjadi lengang dan sunyi.

    2. Posisi Bulan Shafar Dalam Kalender Hijriyah

    Bulan Safar menempati posisi setelah bulan Muharram dan sebelum bulan Rabiul Awal. Sama halnya dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriah, bulan Safar memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri.

    Keistimewaan Bulan Safar

    1. Pandangan Umum tentang Bulan Safar

    Dalam pandangan Islam, setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki keistimewaan dan keutamaan masing-masing. Tidak ada bulan yang lebih utama atau lebih buruk dibandingkan bulan lainnya. Bulan Safar pun demikian, ia adalah bulan yang sama seperti bulan-bulan lainnya.

    2. Keutamaan Beribadah di Bulan Safar

    Salah satu keutamaan bulan Safar adalah kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Setiap amal baik yang dilakukan di bulan Safar akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda jika diniatkan karena Allah SWT.

    3. Hadits Terkait Bulan Safar

    Terdapat beberapa hadits yang membahas tentang bulan Safar. Namun, tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyebutkan keutamaan atau larangan tertentu pada bulan Safar. Hadits-hadits yang seringkali dikaitkan dengan bulan Safar umumnya bersifat umum dan berlaku untuk setiap waktu.

    Rasulullah saw menegaskan tentang bulan shafar tersebut. dinyatakan dalam sebuah haditsnya sebagai berikut.

    لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِ

    Artinya, “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula tanda kesialan, tidak (pula) burung (tanda kesialan), dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judzam sebagaimana engkau menghindar dari singa.” (HR al-Bukhari) (Badruddin ‘Aini, ‘Umdâtul Qâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Beirut, Dârul Kutub: 2006], juz IX, halaman 409).

    Amalan-amalan Sunnah di Bulan Safar

    1. Memperbanyak Istighfar dan Doa:

    Meminta ampunan kepada Allah SWT dan berdoa merupakan amalan yang sangat dianjurkan setiap saat, termasuk di bulan Safar.

    2. Meningkatkan Ibadah Wajib dan Sunnah:

    Menjalankan ibadah wajib seperti shalat, puasa, dan zakat dengan khusyuk serta memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    3. Bersedekah dan Membantu Sesama:

    Berbagi rezeki dengan sesama merupakan bentuk kepedulian sosial yang sangat dianjurkan dalam Islam.

    4. Menjaga Silaturahmi:

    Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan sesama muslim merupakan amalan yang sangat baik dan dapat meningkatkan keberkahan hidup.

    Peristiwa Penting di Bulan Safar

    Meskipun sering dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan yang tidak berdasar, bulan Safar juga mencatat beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, di antaranya:

    1. Pernikahan Rasulullah SAW dengan Khadijah:

    Salah satu peristiwa paling bersejarah dalam Islam adalah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah binti Khuwailid. Pernikahan yang penuh berkah ini terjadi pada bulan Safar.

    2. Pernikahan Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib:

    Putri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah az-Zahra, dinikahkan dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan Safar. Pernikahan ini menjadi simbol persatuan antara keluarga Nabi dengan sahabat terdekat beliau.

    3. Hijrah pertama Rasulullah SAW:

    Meskipun hijrah yang paling terkenal adalah hijrah dari Makkah ke Madinah, Rasulullah SAW juga melakukan beberapa kali hijrah. Salah satunya terjadi pada bulan Safar.

    4. Perang Abwa:

    Perang Abwa merupakan salah satu perang pertama dalam Islam yang terjadi pada bulan Safar. Perang ini menunjukkan keberanian dan keteguhan hati para sahabat Rasulullah SAW.

    5. Penaklukan Khaibar:

    Peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Safar adalah penaklukan benteng Khaibar oleh pasukan Islam. Kemenangan ini memperluas wilayah kekuasaan Islam.

    Kesalahpahaman Tentang Bulan Safar

    1. Mitos dan Tahayul

    Beberapa masyarakat masih percaya pada mitos dan takhayul terkait bulan Safar, seperti anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial atau bulan yang membawa musibah. Pandangan seperti ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.

    2. Pandangan Islam Yang Benar

    Dalam Islam, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menentukan takdir atau nasib seseorang. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus senantiasa bertawakal kepada Allah SWT dan tidak mudah terpengaruh oleh mitos atau takhayul.

    Islam dengan tegas membantah semua mitos yang berkaitan dengan bulan Safar, dalam Islam, tidak ada bulan yang lebih baik atau lebih buruk dari bulan lainnya, semua kebaikan dan keburukan datang dari Allah SWT.

    Pesan moral

    1. Jangan percaya pada mitos:

    Hindari mempercayai mitos yang tidak memiliki dasar yang jelas.

    2. Fokus pada ibadah:

    Perbanyak ibadah dan amal saleh di setiap bulan, termasuk bulan Safar.

    3. Berpikir positif:

    Selalu berpikir positif dan yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik. Dengan memahami sejarah dan makna sebenarnya dari bulan Safar, kita dapat menyikapi bulan ini dengan pandangan yang lebih positif dan penuh keberkahan.

    Penutup

    1. Kesimpulan

    Bulan Safar adalah bulan yang sama seperti bulan-bulan lainnya. Tidak ada keistimewaan khusus yang membedakan bulan Safar dengan bulan-bulan lainnya. Namun demikian, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk selalu beribadah dan beramal saleh di setiap waktu, termasuk di bulan Safar.

    2. Saran

    Agar kita dapat menjalani kehidupan yang penuh berkah, sebaiknya kita senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Hindarilah segala bentuk mitos, takhayul, dan perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

    Posting Komentar

    0 Komentar