Ini Bukan Lagi Cerita 'Crypto'. Ini Adalah USDT sebagai 'Pencapaian Inklusi Keuangan Terbesar dalam Sejarah'.
PENAEDUCASI.COM – Stablecoin terbesar di dunia, Tether (USDT), baru-baru ini mengumumkan pencapaian historis dengan menembus angka 500 juta pengguna di seluruh dunia. Angka ini setara dengan sekitar 6,25% dari total populasi global, sebuah tonggak yang membuat CEO Tether, Paolo Ardoino, berani menyebutnya sebagai "kemungkinan pencapaian inklusi keuangan terbesar dalam sejarah."
Pernyataan ini bukan tanpa alasan kuat. Di tengah sistem perbankan tradisional yang masih menyisakan 1,4 miliar orang dewasa tanpa rekening bank, menurut data Bank Dunia, kehadiran kripto—khususnya stablecoin seperti USDT menawarkan solusi yang sangat mudah diakses: cukup dengan sebuah smartphone untuk menyimpan dan mentransfer uang secara aman.
USDT sebagai Penyelamat di Zona Inflasi Tinggi
Di negara-negara yang menghadapi risiko inflasi tinggi dan potensi pembekuan rekening bank oleh pemerintah, USDT telah bertransformasi menjadi "penyelamat finansial." Aset digital yang dipatok ke Dolar AS ini menawarkan stabilitas nilai dan keamanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang mata uang lokalnya terus melemah.
Adopsi di Kenya menjadi contoh nyata bagaimana USDT digunakan bukan untuk spekulasi, melainkan untuk bertahan hidup. Sebuah film dokumenter yang dirilis oleh Tether menyoroti bagaimana bisnis dan penduduk lokal di negara tersebut memanfaatkan USDT untuk berbagai keperluan penting:
Pembayaran Impor: Menggunakan USDT untuk membayar barang impor saat nilai mata uang lokal tertekan.
Menjaga Daya Beli: Melindungi tabungan dari inflasi yang menggerus nilai uang kertas.
Transfer Tanpa Bank: Melakukan transfer dan transaksi yang cepat dan murah tanpa perlu bergantung pada infrastruktur perbankan yang lambat atau tidak terjangkau.
Dominasi Pasar dan Rencana Ambisius
Dominasi Tether di pasar stablecoin semakin tak terbantahkan. Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai $182,4 miliar, USDT kini menguasai 58,4% dari total pasar stablecoin, jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, USDC milik Circle, yang memiliki kapitalisasi $76,8 miliar.
Melihat pertumbuhan masif ini, Tether dikabarkan tengah menyusun rencana ambisius untuk menggalang dana sebesar $20 miliar dengan valuasi perusahaan yang ditargetkan mencapai $500 miliar. Jika terwujud, langkah ini akan menempatkan Tether sebagai salah satu perusahaan swasta paling berharga di dunia.
Secara keseluruhan, Ardoino menegaskan bahwa Tether telah melampaui perannya sebagai sekadar stablecoin. Tether kini dipandang sebagai alat kebebasan finansial global, yang secara fundamental memperluas akses ke layanan keuangan, terutama bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari sistem perbankan konvensional.